SMAN 1 Soppeng laksanakan IHT Transformasi Pendidikan dan Pembelajaran Melalui Disiplin Positif
SMAN 1 Soppeng salah satu pelopor penerapan disiplin positif. Hal ini diwujudkan dengan dengan diberikannya In House Training tentang Transformasi Pendidikan dan Penerapan Disipin Positif bagi Guru UPT SMAN 1 Soppeng oleh BBGP Provinsi Sulawesi Selatan Rabu (22/05/24).
Disiplin positif merupakan pendekatan yang berfokus pada relasi yang baik antara guru dan siswa dengan mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka melalu penguatan positif, batasan yang jelas, dan konsekuensi yang sesuai. Disiplin positif dapat menciptakan iklim belajar yang aman, mendukung, dan mempromosikan pertumbuhan siswa.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV, Dr. H. Settaraming S. Pd. M.Si membuka langsung kegiatan IHT bahwa melalui pendekatan disiplin positif diharapkan akan terjadi kualitas pembelajaran di sekolah dan peningkatan kepemimpinan instruksional bapak/Ibu guru sebagai pemimpin pelajaran di kelas dan sekolah agar mampu menunjukkan kepemimpinan instruksional, tujuan utama disiplin adalah agar anak mampu memahami perilaku mereka sendiri, mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas pilihan mereka, dan menghormati diri mereka sendiri serta menghormati orang lain. Dengan kata lain, anak didik kita akan mampu menginternalisasi proses berpikir dan berperilaku secara positif.
Pendekatan disiplin positif merupakan kemampuan individual pendidik untuk membina/mendidik peserta didik secara individual ataupun secara kelompok. Pendekatan secara individual/kelompok perlu mendapatkan dukungan kebijakan sekolah dan peran serta pemangku kepentingan sekolah.
Senada disampaikan Kepala UPT SMAN 1 Soppeng Naharuddin S. Pd. M. Pd bahwa Pendekatan disiplin positif dalam Merdeka Belajar adalah sebuah tawaran metode yang mengutamakan dialog dengan peserta didik. Jadi mari kita tumbuhkan dialog bersama peserta didik kita untuk menumbuhkan tanggung jawab atas kesadaran dirinya. Penerapan disiplin positif harus menjadi gerakan bersama.
Dengan adanya disiplin positif, tidak diperlukan lagi hukuman fisik yang membuang waktu dan tenaga. Disiplin positif dapat diwujudkan dengan metode restitusi dan perubahan paradigma guru dan siswa.
(Sumber Berita: https://petiknews.com)