Ortek Pengelola LKP Se Sulselbar
Ortek Pengelola LKP Se Sulselbar
Makassar - Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (BPPAUDNI) Regional III, Makassar menyelenggarakan pelatihan atau orientasi teknis Penguatan Manajemen Kelembagaan Kursus tahun 2015 bagi penyelenggara kursus dan pelatihan se Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu diikuti 96 peserta utusan LKP dari berbagai daerah di Sulsel dan Sulbar. Pelatihan yang di Kampus Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (BP PAUDNI) Regional III Makassar itu dibuka Direktur Pembinaan Lembaga Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Muslih, SH, Minggu (26/7/2015).
Direktur Pembinaan Lembaga Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Muslih, saat membuka kegiatan tersebut, mengatakan, lembaga kursus memiliki peran penting dalam meningkatkan kompetensi peserta belajar yang belum maksimal diperoleh saat di sekolah formal.
Apalagi, ke depan persaingan akan semakin ketat seiring berdatangannya sejumlah tenaga kerja asing ke Indonesia untuk mengisi sejumlah posisi yang butuh kompetensi mereka.
Apalagi, ke depan persaingan akan semakin ketat seiring berdatangannya sejumlah tenaga kerja asing ke Indonesia untuk mengisi sejumlah posisi yang butuh kompetensi mereka.
Sasaran lembaga kursus sebagai lembaga pendidikan nonformal, menurut Muslih adalah, anak-anak yang sudah menyelesaikan pendidikan formalnya namun tidak melanjutkan pendidikan dengan berbagai alasan. Melalui lembaga kursus dan pelatihan itu diharapkan setiap anak yang drop out mempunyai kompetensi untuk bekerja atau pun berwiraswasta.
Jumlah anak putus sekolah SD dan SMP dan masuk kategori usia produktif sangat besar. Anak yang putus sekolah karena tidak lulus atau tidak bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan pertama saja, tahun 2013, mencapai 4.545.148 orang.
"Mereka inilah yang menjadi sasaran lembaga kursus dan pelatihan. Setiap anak dropout dan lulus tetapi tidak melanjutkan pendidikan menjadi sasaran kursus danpelatihan agar mereka mempunyai kompetensi untuk bekerja atau berwirausaha," kata Muslih.
Melalui pelatihan tersebut, peserta memiliki kemampuan manajerial dalam mengelola dan mengembangkan LKP masing-masing agar bisa menghasilkan luaran yang benar-benar memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha atau untuk membuka usaha sendiri.*****
(Sumber Berita: )