Inovasi bagi Petani Rumput Laut Jeneponto
Jeneponto - Sebagai salah satu kabupaten dengan wilayah
pantai terpanjang, mencakup tujuh kecamatan, Jeneponto memiliki potensi di
bidang kelautan yang cukup menjanjikan. Komoditi utama Jeneponto salah satunya
adalah budidaya rumput laut. Salah satu kendala yang ditemui dalam budidaya ini
adalah produksi rumput laut yang rendah akibat tidak terlalu produktif bila
musim ombak besar tiba. Akibatnya, rumput laut yang dibudidayakan di laut tidak
berhasil dipanen.
Tantangan ini disambut oleh salah satu staf di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jeneponto, Asri. Bermodalkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimilikinya, Asri menemukan teknik agar rumput laut yang dibudidayakan tahan terhadap ombak, sehingga panen yang dulunya enam bulan sekali dapat menjadi empat bulan sekali.
Peluang ini dimanfaatkan oleh BPPAUD dan Dikmas Sulawesi Selatan melalui Pokja Binsuslat untuk menjalin kerjasama dalam bentuk Ujicoba Operasional Model Kursus Budidaya Rumput Laut Tahan Ombak bagi Nelayan Pulau.
Kegiatan ini diselenggarakan Senin (10/10/2016) bertempat di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanrusampe. Selain dihadiri oleh Kepala BPPAUD dan Dikmas, pembukaannya juga dihadiri oleh Ketua Penyelenggara, Arwin, dan Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jeneponto, Saiful.
Dalam kapasitasnya sebagai Pengembang Model dan Ketua Penyelenggara, Arwin menjelaskan, "Mengapa kami memilih Jeneponto? Karena disinilah teknik itu dilahirkan. Diharapkan bila ujicoba ini berhasil, model ini dapat digunakan oleh nelayan lain di pulau lain dan di kabupaten lain."
Ditambahkan pula oleh Kepala BPPAUD dan Dikmas, Pria Gunawan, bahwa tujuan utama dari keseluruhan proses kursus dan pengembangn model ini adalah peningkatan taraf hidup nelayan rumput laut sebagai pengguna akhir dari teknik tersebut.
Kerjasama ini disambut baik oleh pemangku kepentingan setempat, dalam hal ini Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan, Saiful. "Saat ini, pemberian bantuan langsung kepada masyarakat sangat ketat. Hal ini disebabkan penyalahgunaan bantuan oleh pihak-pihak yang terkait. Karena itu, kerjasama seperti ini sangat bernilai bagi kami karena dapat menambah keterampilan nelayan dan dapat meningkat taraf hidupnya." demikian komentarnya. (Firman)
(Sumber Berita: Firman Rusliawan)
Tantangan ini disambut oleh salah satu staf di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jeneponto, Asri. Bermodalkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimilikinya, Asri menemukan teknik agar rumput laut yang dibudidayakan tahan terhadap ombak, sehingga panen yang dulunya enam bulan sekali dapat menjadi empat bulan sekali.
Peluang ini dimanfaatkan oleh BPPAUD dan Dikmas Sulawesi Selatan melalui Pokja Binsuslat untuk menjalin kerjasama dalam bentuk Ujicoba Operasional Model Kursus Budidaya Rumput Laut Tahan Ombak bagi Nelayan Pulau.
Kegiatan ini diselenggarakan Senin (10/10/2016) bertempat di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanrusampe. Selain dihadiri oleh Kepala BPPAUD dan Dikmas, pembukaannya juga dihadiri oleh Ketua Penyelenggara, Arwin, dan Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jeneponto, Saiful.
Dalam kapasitasnya sebagai Pengembang Model dan Ketua Penyelenggara, Arwin menjelaskan, "Mengapa kami memilih Jeneponto? Karena disinilah teknik itu dilahirkan. Diharapkan bila ujicoba ini berhasil, model ini dapat digunakan oleh nelayan lain di pulau lain dan di kabupaten lain."
Ditambahkan pula oleh Kepala BPPAUD dan Dikmas, Pria Gunawan, bahwa tujuan utama dari keseluruhan proses kursus dan pengembangn model ini adalah peningkatan taraf hidup nelayan rumput laut sebagai pengguna akhir dari teknik tersebut.
Kerjasama ini disambut baik oleh pemangku kepentingan setempat, dalam hal ini Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan, Saiful. "Saat ini, pemberian bantuan langsung kepada masyarakat sangat ketat. Hal ini disebabkan penyalahgunaan bantuan oleh pihak-pihak yang terkait. Karena itu, kerjasama seperti ini sangat bernilai bagi kami karena dapat menambah keterampilan nelayan dan dapat meningkat taraf hidupnya." demikian komentarnya. (Firman)
(Sumber Berita: Firman Rusliawan)