Program Tuntas Literasi Baca Tulis (Tusibali) SD Inpres Bisara
Oleh : Hairuddin, S.Pd., Gr., M.Pd.
Guru SDI Bisara, Guru Penggerak Angk.2 Kab. Gowa
Kesadaran akan pentingnya literasi mulai muncul di lingkungan sekolah SD Inpres Bisara.
Guru SDI Bisara, Guru Penggerak Angk.2 Kab. Gowa
Kesadaran akan pentingnya literasi mulai muncul di lingkungan sekolah SD Inpres Bisara.
Kegelisahan sangat terasa oleh para pendidik dan peserta didik dengan masalah illiterasi atau
cacat literasi yang mengindikasikan rendahnya keterampilan literasi. Berdasarkan hasil
observasi di kelas III sampai kelas VI terdapat sekitar 55% dari 111 peserta didik masih
memiliki kemampuan membaca dan menulis yang rendah. Terdapat 19 peserta didik yang sama
sekali belum mampu membaca dan 42 peserta didik yang memiliki level dasar membaca dan
menulis namun mereka gagap dalam menggunakannya pada bidang lain yang membutuhkan
kemampuan berpikir kritis dan perhitungan. Keadaan tersebut tentu berdampak terhadap
efektifitas pelaksanaan pembelajaran dan tentunya dalam pencapaian hasil belajar para peserta
didik.
Kondisi pasca pandemi Covid-19 juga semakin menambah parah kodisi ini. Learning Lost
tidak dapat dihindarkan. Pembelajaran jarak jauh belum bisa hanya mampu memberikan sedikit
manfaat dalam pemenuhan pelaksanaan pendidikan. Ketersediaan perangkat dan literasi TIK
dari murid dan orang tua yang terbatas memaksa guru mencari alternatif lain di tengah gegap
gempita pembelajaran berbasis IT. Pembelajaran berbasis modul dan kunjungan terbatas yang
berdampak pada hasil yang terbatas pula. Orang tua sering memaksakan untuk segera
pembelajaran tatap muka di sekolah karena keterbatasan mendampingi pembelajaran dari
rumah.
Masalah yang terus berkelanjutan tersebut tidak membuat kami para pendidik untuk saling
melimpahkan kesalahan dan mencari kambing hitam. Akan tetapi, justru permasalahan tersebut
menjadi penggerak bagi kami sebagai pendidik untuk mencari solusi bersama-sama. Program
tersebut kami beri nama Program Belajar Tuntas Baca Tulis.
Selengkapnya dapat diunduh dalam bentuk PDF.
Selengkapnya dapat diunduh dalam bentuk PDF.
(Sumber Berita: )
[ Download Artikel ]